Selasa, 13 Januari 2015

ETNOSENTRISME

 

Definisi

Etnosentrismei adalah “setiap pembatasan, pelecehan, atau pengucilan yang langsung ataupun tak langsung didasarkan pada perbedaan manusia atas dasar agama, suku, ras, etnik, kelompok, golongan, status sosial, status ekonomi, jenis kelamin, bahasa, keyakinan politik, yang berakibat pengurangan, penyimpangan atau penghapusan pengakuan, pelaksanaan atau penggunaan HAM dan kebebasan dasar dalam kehidupan baik individual maupun kolektif dalam bidang politik, ekonomi, hukum, sosial, budaya, dan aspek kehidupan sosial lainnya.
http://mediainformasill.blogspot.com/2012/04/pengertian-definisi-diskriminasi.html 

Etnosentrisme bisa dibilang merupakan bagian dari masalah masalah sosial yang sebaiknya kita hindari karena dapat memecah persatuan dan kesatuan bangsa kita.Etnosentrisme terjadi jika masing-masing budaya bersikukuh dengan identitasnya, menolak bercampur dengan kebudayaan lain. Porter dan Samovar mendefinisikan etnosentrisme seraya menuturkan, “Sumber utama perbedaan budaya dalam sikap adalah etnosentrisme, yaitu kecenderungan memandang orang lain secara tidak sadar dengan menggunakan kelompok kita sendiri dan kebiasaan kita sendiri sebagai kriteria untuk penilaian. Makin besar kesamaan kita dengan mereka, makin dekat mereka dengan kita; makin besar ketidaksamaan, makin jauh mereka dari kita.Kita cenderung melihat kelompok kita, negeri kita, budaya kita sendiri, sebagai yang paling baik, sebagai yang paling bermoral”.
Etnosentrisme membuat kebudayaan kita sebagai patokan untuk mengukur baik-buruknya kebudayaan lain dalam proporsi kemiripannya dengan budaya kita. Ini dinyatakaan dalam ungkapan : “orang-orang terpilih”, “progresif”, “ras yang unggul”, dan sebagainya. Biasanya kita cepat mengenali sifat etnosentris pada orang lain dan lambat mengenalinya pada diri sendiri.
Contoh etnosentrisme di Indonesia adalah:
-Perilaku carok dalam masyarakat Madura.
-Kebiasaan memakai koteka bagi masyarakat papua pedalaman.
-Kasus Etnosentrisme yang terjadi antara Lampung Vs Bali
KESIMPULAN
Sikap etnosentrisme adalah sikap yang menggunakan pandangan dan cara hidup dari sudut pandangnya sebagai tolok ukur untuk menilai kelompok lain.
Dalam kasus Bali vs Lampung bisa dipahami bahwa sikap Etnosentrisme membuat suku tersebut saling bertentangan, karena penduduk asli Lampung pada dasarnya bersikap sangat baik terhadap para pendatang, mereka menyambut baik kedatangan para pendatang tersebut tetapi memang terkadang para pendatang lah yang sering menyulut amarah penduduk asli lampung. Sebagai tuan rumah, suku asli lampung tentunya tidak akan tinggal diam jika mereka merasa dihina oleh suku lain apalagi hal tersebut berkaitan dengan masalah “harga diri”.
SARAN
Harapan saya ,masyarakat dapat mempunyai sikap toleransi ketika melakukan komunikasi antarbudaya, sehingga tidak menilai segala sesuatunya dari kebudayaan kita masing-masing.
Maka denganbegitu akan mengurangi pengaruh dari etnosentrisme. Dengan berkurangnya
pengaruh etnosentrisme, maka salah paham akan jarang terjadi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar